Pendidikan di Indonesia nampak masih stagnan dalam proses perkembangannya sangat perlu untuk terus dilakukan perbaikan, pada kurikulum saja
kita sering melakukan gonta-gonta, payahnya yang menggantikan nampak
kesannya kurikulum belum matang dipkasakan untuk tampil demi menjaga
gengsi namun pula disebalik itu pada pola pelatihan dan para pelatih pun
tak serta merta menjiwai atau menguasai materi alhasil para guru makin kebingungan, ada pola tersendiri pada Mendikbud yang ada ini dalam pengembangan pendidikan di Indonesia seperti yang dilansir dari web kemdiknas. (Mendikbud)
Anies Baswedan menyampaikan tiga strategi pengembangan pendidikan saat
diwawancarai Tempo TV, di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), Rabu (31/12/2014)
"Bila
tiga strategi ini dapat dijalankan dengan baik, maka akan tercipta
ekosistem yang baik dalam dunia pendidikan," ucap Mendikbud.
Strategi pertama, Mendikbud mengatakan, pengembangan guru. Ini hal utama yang perlu dilakukan. Bila guru hebat, maka sekolah, siswa, dan lingkungan pun juga akan hebat. Seorang guru dapat berperan penting dalam membuat suasana belajar di sekolah menjadi menyenangkan. Mengapa begitu? Mendikbud menjelaskan, seorang siswa akan menyukai satu mata pelajaran bukan karena buku teks mata pelajaran, melainkan sosok seorang guru yang dapat membawakan suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar. "Untuk itu, para guru lakukanlah hal yang mulia, jadilah guru yang inspiratif. Dengan begitu siswa dan masyarakat akan menghormati anda," tutur Mendikbud.
baca Indeks Kinerja Guru Direncanakan Kemdikbud Tahun 2015
Strategi kedua dalam mengembangkan pendidikan adalah memperkuat peran orang tua siswa. Orang tua itu adalah pendidik terpenting yang paling tak tersiapkan. Hal ini tidak boleh terjadi dalam dunia pendidikan, karena orang tua adalah yang utama dalam pembentukan karakter seorang anak. Oleh sebab itu orang tua harus diperkuat perannya, dan dapat terlibat dalam proses pendidikan.
Baca PGRI Tagih Janji Kemdikbud
0 komentar:
Posting Komentar